Secara garis besar
kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu
Kebudayaan Indonesia Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern.
KEBUDAYAAN KLASIK
Kebudayaan klasik di Indonesia terjadi pada
masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan sangat
cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan
yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Mereka mempelajari
semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada
adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni
ukir, dan hasil cipta lainnya.
KEBUDAYAAN MODERN
Kebudayaan Indonesia
modern dimulai ketika bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini
menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam kekangan dan tekanan. Dari sini bangsa
Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna. Pada masa pemerintahan awal soekarno nama Indonesia mulai
di kenal di luar negri. Kemajuan teknologinya pun juga mengalami kemajuan yang
pesat, seperti kita berhasil membuat pesawat buatan sendiri dan teknologi
lainnya. Kita juga mempunyai keanekaragaman budaya yang bervariasi dan khas di
setiap daerah serta kesenian-keseniannya. Secara agama meskipun kita mempunyai
5 agama yang berbeda tetapi kita dapat hidup rukun dan damai satu sama lain.
Perkembangan budaya di Indonesia mengalami naik turun. Pada awalnya masyarakat Indonesia mempunyai banyak
peninggalan kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang terdahulu. Akan
tetapi, akhir-akhir ini kebudayaan tersebut mulai terlupakan seiring dengan
munculnya kebudayaan yang lebih modern. Semakin majunya arus globalisasi juga
membuat rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri berkurang, dan hal tersebut
berdampak tidak baik terhadap budaya di Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan
asing yang masuk ke Indonesia juga dapat menghilangkan kebudayaan asli
Indonesia. Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi
kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, maka dapat
dipastikan masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan
Indonesia kedepan.
Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat
ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg
mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
Dengan demikian, perkembangan budaya di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif.
Dengan demikian, perkembangan budaya di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak Positif
dapat berupa :
1. Peningkatan dalam bidang
sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
2. Terjadinya pergeseran struktur
kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3. Mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
4. Tidak mengurangi ruang gerak
pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5. Tidak berseberangan dengan
desentralisasi.
6. Bukan penyebab krisis ekonomi.
Pengaruh Negatif berupa :
1. Menimbulkan
perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan
minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2. Terjadinya
kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan
tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme
tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu
yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi
tradisi/disconecting of culture).
3. Sebagai sarana
kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi
negara melainka juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.
4. Sebagai pembunuh
pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit
produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan
berkurang secara tajam.
5. Sebagai
imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta
kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
6. Globalisasi
merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan
fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang
dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara.
Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa
maka proses globalisasi yang merugikan
ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme,
nasionalisme dan fundamentalisme.
7. Malu menggunakan
budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah
Indonesia.
nice info makasih udah share
BalasHapusbackhoe loader komatsu