Pengaruh Gadget Terhadap Perilaku Masyarakat

Pengaruh Gadget Terhadap Perilaku Masyarakat

Secara estimologi, gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Tetapi dari penjelasan diatas akan membuat kita lebih bertanya, “Apa perbedaan gadget dengan perangkat elektronik lainnya?”. Yang paling mencolok dari perbedaan tersebut adalah unsur “pembaharuan”. Simple-nya. gadget adalah alat elektronik yang memiliki pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis.

Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam Rusli Ibrahim, perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antarorang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antarpribadi. Sama halnya dengan yang diutarakan oleh Baron dan Byrne dalam Rusli Ibrahim, bahwa perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain.
Keduahal di atas berkaitan dengan manusia. Manusia sebagai pengguna gadget dan juga manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berperilaku di dalam kehidupan social karena disamping manusia merupakan makhluk individu, manusia juga termasuk makhluk sosial.

Dalam perkembangannya, gadget yang dulunya cenderung hanya dapat dimiliki oleh kaum borju karena harganya yang relatif mahal saat itu. Kini mulai dapat dimiliki oleh siapa saja karena harga gadget mulai beragam, bahkan tukang becak pun memiliki handphone untuk berkomunikasi dengan pelanggannya.Segala hal yang bertemakan pembaruan, pasti memiliki nilai praktis. Akan tetapi, tidak akan terlepas dari baik dan buruknya dampak yang timbulkannya. Sama halnya dengan adanya gadget di dalam kehidupan kita. Pasti menimbulkan sebuah dampak baik dan buruk.

GADGET MEMPENGARUHI PERILAKU SOSIAL

Perkembangan gadget yang semakin pesat memang harus diwaspadai, terutama dengan munculnya istilah gadgetmania atau julukan bagi pecandu gadget. Seperti yang kita ketahui, kita sedang berada dalam era globalisasi, tentunya tidak sulit untuk menemukan para gadget mania yang sudah merajalela ke semua kalangan. Di Indonesia, demam perangkat ini sudah berlangsung sejak 2008, tepat ketika Facebook naik daun dan penetrasi telefon seluler di negeri ini melewati angka 50 persen. Indonesia kini bahkan telah menjadi salah satu negara dengan pengguna Facebook dan Twitter terbesar di dunia, yang penggunanya masing-masing mencapai 51 juta dan 19,5 juta orang.Ini adalah kenikmatan penduduk dunia abad ke-21. Jarak dan waktu bagaikan terbunuh oleh kemajuan teknologi informasi semacam ini.

Seorang pecandu gadget akan sulit untuk menjalani kehidupan nyata, misalnya mengobrol. Perhatian seorang pecandu gadget hanya akan tertuju kepada dunia maya. Dan bahkan jika dia dipisahkan dengan gadget, maka akan muncul perasaan gelisah.Bahkan diperkirakan 80 persen pengguna gadget di Indonesia memiliki perilaku seperti itu. Mereka tidak tahan jika harus berlama-lama berpisah dengangadget-nya. Hanya sepuluh persen saja pengguna gadget di Indonesia yang mampu membatasi penggunaan gadget di saat-saat tertentu. Sebagian dari kita berdalih bahwa kebutuhan mereka akan gadget berhubungan dengan keperluan pekerjaan. Argumen ini mungkin benar, karena perangkat ini memang mengandung teknologi yang memudahkan hidup manusia. Akan tetapi, kita juga harus mengakui bahwa penggunaan gadget untuk kepentingan eksistensi dan pencitraan diri porsinya bisa jauh lebih besar ketimbang untuk kepentingan pekerjaan.
Salah satu psikolog berpendapat tentang efek candu yang di timbulkangadget bisa berupa gangguan komunikasi verbal dalam berkomunikasi secara langsung di dalam masyarakat dan juga dalam tingkatan yang lebih tinggi dapat membuat individu menjadi hiperealitas. Hiperealitas adalah kecenderungan membesarkan sebagian fakta dan sekaligus menyembunyikan fakta lain atau tanda lenyapnya realitas atau objek representasi digantikan dengan hal-hal yang bersifat fantasi, fiksi dan halusinasi. Dalam kasusnya apabila individu pengguna gadgetterjangkit dalam hiperealitas maka ia akan kehilangan makna interaksi sosial.

Interaksi sosial merupakan interaksi antara individu dan individu, individu dan kelompok serta kelompok dan kelompok dan tentunya saling memberikan respon balik satu dengan yang lain. Maka dari itu, interaksi sosial nyata merupakan interaksi yang dilakukan secara langsung.

Dengan adanya gadget, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial manusia, yaitu manusia menjadi semakin jarang melakukan interaksi sosial langsung antarpribadi. Manusia menjadi cenderung menutup diri dan memiliki ego yang tinggi. Sehingga manusia ketika berinteraksi sosial akan cenderung emosional.

GADGET SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA

Gadget memang erat dengan kehidupan sehari-hari. Gadget sekarang sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas dari aktivitas kita sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan, khususnya di kota besar, menggunakan gadget sebagai mediumnya. Contohnya untuk urusan pekerjaan atau untuk memenuhi kebutuhan bersosial. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, memacu manusia untuk terus mengembangkan teknologi smartphone.Kegunaan gadget di kehidupan sehari-hari sebenarnya relatif karena, penggunaangadget sendiri tergantung kepada orang yang memakainya. Kegunaan gadget secara pandangan umum dan penggunaan yang semestinya dapat di bagi dalam beberapa segi pandangan yaitu:

1.      Segi Komunikasi

Kalau zaman dahulu manusia biasa berkomunikasi lewat batin atau kelebihan yang dikarunia oleh Tuhan kepada orang yang dikehendaki. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia memilih berkomunikasi lewat tulisan yang dikirimkan lewat pos dan di era milinium ini, manusia pun memilih berkomunikasi lewathandphone karena cara ini dinilai lebih praktis daripada alat-alat komunikasi yang ada sebelumnya. Dengan adanya gadget, komunikasi semakin lancar. Kita bisa tepat berkomunikasi tanpa harus memperhitungkan jarak dan tempat kita tinggal. Kita bisa berkomunikasi tanpa terikat tempat, karena jika kita berkomunikasi melalui gadget kita maka akan lebih praktis dan efisien, baik dari segi pemakaian ataupun dari segi cara kita membawa alat komunikasi tersebut.


2.      Segi Sosial

Kita bisa memperbanyak teman lewat gadget dengan cepat dan mudah. Kita bisa berbagi kabar dengan teman dan kerabat kita yang berada di dalam negri maupun di luar negri tanpa harus menunggu waktu terlalu lama. Dengan adanya gadget, kita tidak perlu lama-lama mengirimkan informasi, jika ada yang cepat untuk apa kita memilih cara yang lama. Dengan adanya gadget, kita tidak perlu menggunakan jasa pos yang dinilai sangat lamban.

3.      Segi Pendidikan

Bagi kita yang kebetulan berada dalam ruang lingkup pendidikan, kita tidak perlu pusing untuk menambah ilmu pengetahuan. Dengan gadget, kita bisa menambah ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa harus menemui guru pembimbing. Caranya sangat mudah, kita tekan tombol-tombol tertentu yang ada di gadget kita, maka dengan mudah gadget tersebut akan menghubungi nomer yang dituju. Kita bisa berbicara dengan dosen atau guru tentang masalah pendidikan,masalah politik,masalah keluarga atau pun berbagai masalah yang kita inginkan. Tidak hanya itu, kita bisa mengakses berbagai ilmu pengetahuan lewat fitur GPRS yang berada di gadget. Kita bisa bertukar gambar dengan teman kita melalui fitur MMS dan kita pun bisa saling bertukar lagu dengan teman melalui fitur bluetooth dengan catatan gadget yang kita punya menyediakan fitur tersebut.
Menjadikan gadget sebagai kebutuhan memang setiap orang memiliki anggapan yang berbeda, namun gadget dapat dianggap sebagai kebutuhan jika dilihat dari profesi dan jenis pekerjaan seseorang.



















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Pengaruh HP terhadap Siswa. Sumber Internet.
Rahmi Ariyanti Agustin SMP. (2008) Pengaruh HP.Sumber Internet.
Zainudin Ikhwan. (2007) . Sejarah HP dan dampaknya bagi pelajar. Jakarta.
http://panduputrabuana.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-gadget-terhadap-perilaku.html

far

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram